Salah satu event yang popular di kalangan penggemar astophotogaphy adalah memotret meteor shower perseid. Dengan perkiraan hingga 50 meteor perjam ketika puncaknya memang menjadi salah satu atraksi malam yang ditunggu. Meteor Perseid bisa dinikmati dari mulai pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus. Tapi puncaknya bisa kita amati sekitar tanggal 11 – 12 Agustus 2020 ini. Pengen tahu bagaimana cara memotret hujan meteor Perseid tahun 2020 ini ? Landscape Indonesia akan membantu teman-teman yang pengen belajar memotret hujan meteor Perseid ini.
Table of Contents
Apa itu hujan meteor Perseid ?
Saat komet mendekati Matahari, mereka memanas dan potongan-potongannya pecah. Jika puing-puing tersebut sampai di jalur Bumi mengelilingi Matahari, ia dapat menghantam atmosfer kita
Meteor-meteor Perseid berasal dari serpihan debu ekor komet Swift-Tuttle (nama resmi: 109P/Swift-Tuttle) yang masuk ke atmosfer Bumi. Komet tersebut ditemukan pertama kali pada tahun 1862. Setiap pertengahan Juli hingga Agustus, Bumi melintasi orbitnya sehingga sisa material komet tadi tertarik oleh gravitasi bumi dan muncul sebagai hujan meteor. (1)
Bagaimana cara mencari hujan meteor Perseid ?
Hujan meteor Perseid seolah olah berasal dari rasi bintang Perseus di bagian utara. Tapi meteor bisa terlihat dari bagian mana saja di langit. Jadi jangan cuma terpaku menghadap ke utara. Karena seringkali meteor dari arah rasi bintang Perseus tapi lintasanya cukup jauh hingga ke arah barat atau timur.
Bagaimana cara mengamati hujan meteor Perseid ?
Pastikan mencari lokasi yang gelap, tidak banyak polusi cahaya. Cari lokasi yang sedikit di pinggir kota, bisa di pegunungan, pantai atau di daerah persawahan. Cari lokasi yang tidak banyak terhalang pohon dan bangunan supaya bisa lebih leluasa mengamati langit. Kita bisa mengamati dengan mata telanjang, jadi tidak perlu menggunakan teleskop. Juga sebisa mungkin cek ramalan cuaca apakah terang atau hujan, karena belakangan ini sudah mulai sering turun hujan. Semoga beberapa hari ke depan langit tidak banyak awan supaya lebih puas menikmati hujan meteor Perseid.
Saya menggunakan aplikasi stellarium (untuk desktop free, bisa dibuka di https://stellarium-web.org) untuk membantu mencari posisi rasi bintang perseus dan juga mencari lokasi perkiraan meteor perseid.
Jam berapa waktu yang tepat untuk melihat hujan meteor Perseid ?
Waktu yang tepat diperkirakan dari sekitar pukul 1 sampai 5 pagi. Tapi kita bisa mencoba mengamati dari jam Sembilan malam kalau tidak terbiasa begadang. Atau ketika bangun pagi menjelang subuh juga bisa mencoba melihat ke langit, siapa tahu beruntung melihat beberapa bintang jatuh.
Peralatan apa yang digunakan untuk memotret Perseid ?
Hampir semua kamera bisa digunakan untuk memotret hujan meteor Perseid. Bahkan handphone pun juga bisa kok. Handphone keluaran beberapa tahun belakangan ini, beberapa sudah menyematkan mode manual hingga 30 detik dan pengaturan iso tinggi.
Tapi memang kalau untuk mendapatkan hasil yang terbaik juga dibutuhkan peralatan yang lebih mendukung. Kamera dslr maupun mirrorless dengan lensa wide lebih direkomendasikan. Focal length 14 atau 16mm cukup lebar untuk bisa menangkap gerakan meteor Perseid di satu sudut.
Kalau punya lensa fish eye juga bisa dicoba digunakan, karena sudut fisheye lens yang bisa menangkap hingga 180 derajat, tapi memang jadinya meteor yang tertangkap akan terlihat lebih kecil. Kalau pengen mencoba bisa juga menggunakan lensa tele, kalau pas beruntung bisa dapat meteor pasti dengan ukuran yang lebih besar. Tapi memang lebih sulit karena kita tidak tahu pasti dari mana munculnya meteor.
Saya menggunakan kamera Canon 6D dan lensa Samyang 14mm atau lensa canon 16-35 f/4 untuk berburu meteor dan juga milky way selama ini.
Tripod sangat perlu karena kita bakalan memotret dalam waktu yang cukup lama. Kalau tidak mempunyai tripod bisa juga dengan mencari pengganti yang ada misalnya diletakan di batu atau di atas kursi. Yang penting kamera bisa stabil digunakan untuk memotret di malam hari.
Intevalometer di kamera atau bisa juga dengan menggunakan kabel rilis untuk membantu memotret beberapa frame sekaligus, jadi kita bisa menggunakan waktu untuk menikmati malam berbintang tanpa harus berkali kali harus menjepretkan kamera.
Beberapa peralatan pendukung lain seperti head lamp, baterai cadangan, memory card, jaket, anti nyamuk dan makanan kecil buat pengisi waktu.
Apakah bisa memotret meteor Perseid dengan handphone ?
Beberapa handphone keluaran terbaru sudah menyematkan setingan untuk manual mode, dimana kita bisa mengatur beberapa setingan pengambilan foto. Misalnya kita bisa mengatur kecepatan hingga 30 detik, ISO hingga 6400, apperture dan juga manual fokus.
Apakah bisa memotret hujan meteor Perseid dengan lensa kits ?
Lensa kits dengan focal length 18-55mm sebenarnya sudah cukup untuk digunakan memotret hujan meteor perseid kok.
Setingan kamera untuk memotret meteor shower Perseid
Gunakan bukaan lensa terlebar, mulai dari f/1,4-f/4. Shutter speed bisa menggunakan 10-30 detik, Iso mulai dari 1600 – 6400. Pastikan lensa sudah focus ke bintang, bisa dengan menggunakan live view dan zoom kearah bintang terang dan diatur manual focus. Pastikan untuk mengecek beberapa frame awal yang sudah kita potret, terutama untuk eksposure sudah tepat belum, fokus sudah sesuai atau belum. Setelah semua sesuai kita tinggal menggunakan intervalometer atau kabel rilis tinggal diatur untuk memotret berturut-turut sebanyak kita mau. Dan setelah itu melewaktan malam sembari menikmati keindahan taburan bintang jatuh.
Gunakan format file RAW atau jpg high supaya mendapatkan hasil terbaik.
Tips ketika memotret meteor shower Perseid
- Cari lokasi yang gelap, minim cahaya dan pastikan cuaca cerah tidak berawan
- Cari komposisi yang menarik untuk latar depan. Misalnya bangunan yang terkenal, pohon, atau bisa juga foto orang yang sedang mengamati bintang jatuh.
- Terkadang memang dibutuhkan keberuntungan untuk bisa mendapatkan posisi yang tepat. Saya beberapa kali ketika memotret hujan meteor sebelumnya, misalnya memasang kamera ke arah utara, tapi tidak lama kemudian terlihat beberapa bintang jatuh di arah timur laut, sehingga saya merubah arah kamera ke timur laut. Tidak lama kemudian, di arah utara tadi saya menyaksikan meteor cukup panjang dan diakhiri dengan letupan kepalanya, yah.. sayang tidak terekam kamera hahaha…
- Jangan lupa mengecek kondisi lensa, kalau di sekitar pegunungan atau pantai terkadang lensa kita menjadi berkabut sehingga hasil yang didapatkan tidak maksimal
- Kalau kita hunting malam bersama beberapa teman, pastikan untuk tidak saling menyorotkan lampu ke kamera teman lainnya.. bisa bisa over exposure nanti hasilnya.
- Supaya tripod lebih stabil, saya biasanya menggantungkan tas yang cukup berat, atau berisi air minum, kadang juga batu supaya tripod lebih stabil.
- Mata kita membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan gelapnya malam, biasanya 10-15 menit tanpa cahaya kita bisa melihat bintang-bintang di langit dengan lebih jelas.
- Gunakan headlamp dengan lampu berwarna merah supaya tidak menggangu adaptasi mata dengan cahaya. Kalau menggunakan lampu terang berwarna putih, mata kita harus kembali beradaptasi untuk bisa melihat di gelapnya malam.
Referensi
(1) https://id.wikipedia.org/wiki/Perseid